Senin, 03 Agustus 2020

Contoh Soal Jangka Sorong dan Jawabannya

Contoh Soal  IPAS Materi Pembelajaran Jangka Sorong dan Jawabannya

Biar anda lebih paham tentang jangka sorong, di bawah ini sudah kami kumpulkan
beberapa contoh soal Jangka Sorong beserta jawaban dan pembahasannya.
Mari kita simak pembahasannya.
1. Sebuah batu bata diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. Hasil
pengukuran menunjukkan skala seperti pada pada gambar berikut ini :
Contoh Soal Jangka Sorong no 1 
Berapakah tebal batu bata tersebut?
Pembahasan
Skala utama = 5,1cm
Skala vernier= 5 x 0,01 = 0,05cm
Tebal Bata= 5,1 cm + 0,05 cm = 5,15cm
Jadi, tebal batu bata tersebut adalah 5,15cm.
2. Suatu balok kayu diukur menggunakan jangka sorong dengan
hasil pengukuran
seperti gambar di bawah. Berapa tebal balok kayu tersebut ?

Contoh Soal Jangka Sorong no 2
Pembahasan
Skala utama = 7,2cm
Skala vernier= 12 x 0,01 = 0,12cm
Tebal Balok= 7,2 cm + 0,12 cm = 7,32cm
Jadi, tebal balok kayu tersebut adalah 7,32cm.
3. Rudi mengukur diameter sebuah pipa menggunakan jangka
sorong dengan hasil pengukuran sebagai berikut.
Contoh Soal Jangka Sorong no 3
Berapakah panjang diameter pipa tersebut?
Pembahasan
Skala utama = 4,1cm
Skala vernier= 3 x 0,01 = 0,03cm
Diameter Pipa= 4,1 cm + 0,03 cm = 4,13cm
Jadi, panjang diameter pipa tersebut adalah 4,13cm.
4. Lia membeli 4 buah buku tulis yang sama lalu mengukur ketebalan
empat buku tersebut dengan jangka sorong dengan hasil pengukuran s
ebagai berikut.
Contoh Soal Jangka Sorong no 4
Berapakah tebal 1 buah buku tulis tersebut?
Pembahasan
Skala utama = 12,0cm
Skala vernier = 2 x 0,01 = 0,02cm
Tebal 4 Buku = 12,0cm + 0,02cm = 12,02cm
Tebal 1 Buku = 12,02cm ÷ 4 = 3,005cm
Jadi, tebal 1 buku tulis tersebut adalah 3,005cm.
5. Lisa memiliki sebuah kotak pensil berbentuk balok dengan volume
sebesar 656,25cm3. Dia mengukur lebar kotak pensil tersebut menggunakan
jangka sorong dengan hasil pengukuran sebagai berikut.
Contoh Soal Jangka Sorong no 5
Jika diketahui tinggi kotak pensil tersebut adalah 5cm, berapakah
panjang kotak pensil tersebut?
Pembahasan
Rumus volume balok adalah
Volume = panjang × lebar × tinggi
Tinggi kotak pensil tersebut = 5cm
Lebar kotak pensil tersebut adalah:
Skala utama = 8,1cm
Skala vernier = 6,5 x 0,01 = 0,65cm
Lebar kotak pensil = 8,1cm + 0,65cm = 8,75cm
Substitusikan nilai tinggi dan lebar ke rumus volume, maka:
Volume = panjang × lebar × tinggi
656,25cm3 = panjang × 8,75cm × 5cm
656,25cm3 = panjang × 43,75cm2
Panjang = 656,25cm3 ÷ 43,75cm2
Panjang = 15cm
Jadi, panjang kotak pensil tersebut adalah 15cm.
Demikian latihan contoh soal jangka sorong beserta jawaban
dan pembahasannya yang dapat kami sajikan. Semoga
dengan memahami kumpulan soal di atas, anda dapat semakin
lihai dalam menjawab persoalan jangka sorong lainnya.
Sekian dan, selamat belajar.

Angka Penting

Angka Penting

1. Pengertian angka penting

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil 
pengukuran, meliputi angka pasti dan angka taksiran. Penulisan 
angka penting menunjukkan ketelitian suatu hasil pengukuran.

2. Aturan angka penting

Dalam menulis angka penting, terdapat beberapa aturan yang 
perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting, 
contohnya 2,34 memiliki tiga angka penting, 65,765 
memiliki lima angka penting.
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan 
nol merupakan angka penting, contohnya 3,009 
memiliki empat angka penting, 70,6 memiliki tiga angka 
penting.
3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka 
bukan nol merupakan angka penting, contohnya 3.000 
memiliki empat angka penting, 1,230 memiliki empat
 angka penting.
4.Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, 
baik di kiri maupun di kanan koma bukan termasuk angka 
penting, contohnya 0,1 memiliki satu angka penting, 0,005 
memiliki 1 angka penting, 0,0567 memiliki tiga angka penting.
Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah 
merupakan angka penting.

3. Operasi angka penting

a. Operasi penjumlahan dan pengurangan

Tidak ada aturan khusus pada operasi penjumlahan dan 
pengurangan, hanya saja pembulatan untuk bilangan 
desimal mengikuti angka taksiran paling sedikit. 
Contohnya adalah sebagai berikut. 

Untuk pembulatan, jika angka terakhir lebih besar dari lima, 
bulatkan ke atas. Jika angka terakhir lebih kecil dari lima, 
bulatkan ke bawah. Jika tepat lima, lihat angka sebelumnya, 
misal angka sebelumnya ganjil bulatkan ke atas dan sebaliknya. 
Contoh:

b. Operasi perkalian dan pembagian

Jika menggunakan aturan angka penting, hasil perkalian antara 
dua bilangan atau lebih menghasilkan bilangan yang jumlah 
angka pentingnya sama dengan angka penting paling sedikit. 
Contohnya sebagai berikut.


A. Pembulatan

Aturan dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut.
  1. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang 
  2. dari 5 dihilangkan.
    Contoh:
    a. 246,86 dibulatkan menjadi 246,9
    b. 416,64 dibulatkan menjadi 416,6
  3. Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka 
  4. sebelumnya angka ganjil, dan dihilangkan jika angka 
  5. sebelumnya angka genap.
    Contoh:
    a. 246,65 dibulatkan menjadi 246,6
    b. 326,55 dibulatkan menjadi 326,6.

B. Penjumlahan & Pengurangan

Operasi pengurangan & penjumlahan angka penting mengikuti
aturan sebagai berikut: Penulisan hasil operasi penjumlahan &
pengurangan hanya boleh memiliki satu angka ragu-ragu /
taksiran / angka tak pasti.
Contohnya : 12 cm (2 adalah angka tak pasti) + 2,85 cm (5
angka tak pasti) = 14,85 ( 4 dan 5 adalah Angka tak pasti)
kemudian, dibulatkan agar hanya ada 1 angka tak pasti,
menjadi 15.

C. Perkalian & Pembagian

Operasi perkalian dan pembagian mengikuti aturan sebagai
berikut.
Jumlah angka penting pada hasil akhir harus mengikuti
jumlah AP yang paling sedikit.
Untuk perkalian dan pembagian angka penting dengan
angka eksak, hasil akhir mengikuti jumlah AP tersebut.
Contohnya : 125 cm (3 AP) dikalikan 10 (1 AP) = 1250,
karena masih ada 3 AP, maka harus dijadikan 1 AP saja.
Sehingga hasilnya menjadi 1000 (1 angka penting).

Contoh Soal & Pembahasan

Berikut contoh soal angka penting yang melibatkan perhitungan.
  1. Berikut bilangan yang hanya terdiri dari dua angka penting adalah… .
    1. 0,00021
    2. 120,01
    3. 13,00
    4. 3,0
    5. 10
Jawaban: A dan D
Perhatikan aturan significant figures nomer 4 dan 5.
Aturan ke 4
Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan AP.
Sehingga 0,00021 hanya terdiri dari dua AP.
Aturan ke 5
Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti 
angka bukan nol adalah AP.
Sehingga bilangan 3,0 teridiri dari 2 angka penting.
  1. Berikut bilangan yang hanya terdiri dari 4 angka penting adalah….
    1. 0,00021
    2. 120,01
    3. 13,00
    4. 3,0
    5. 10
Jawaban: D
Perhatikan aturan significant figures nomer 5. 
Angka nol di belakang tanda desimal dan 
mengikuti angka bukan nol adalah AP. Sehingga 
bilangan 13,00 teridiri dari 4 AP.
  1. Panjang sisi persegi panjang adalah 12 m dan 
  2. 5,55 m. Tentukan;
    1. keliling dan
    2.  luas persegi panjang tersebut!
Jawaban:
(a) Keliling persegi panjang

Angka 5 dan 0 adalah angka ragu-ragu, sehingga 
hasilnya harus dibulatkan menjadi 35 agar hanya 
mengandung satu angka ragu-ragu saja.
(b) Luas persegi panjang

Panjang persegi dinyatakan oleh dua AP dan lebar 
dinyatakan oleh tiga AP. Sehingga luasnya hanya 
boleh mengandung dua angka penting. 
Jadi luasnya adalah 67 .

 

Contoh Soal mikrometer sekrup

Contoh Soal 1

Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter bola kecil dengan hasil sebagai berikut.

Berdasarkan gambar di atas, berapakah diameter bola kecilnya?
Pembahasan:
Diketahui:

Ditanya: diameter bola kecil =…?
Penyelesaian:
Berdasarkan gambar dihasilkan:
Skala utama = 8 mm
Skala nonius = 16 x 0,01 = 0,16 mm
Hasil Pembacaan Alat = skala utama + skala nonius
  = 8 mm + 0,16 mm
  = 8,16 mm
Jadi, diameter bola kecilnya adalah 8,16 mm.

Contoh Soal 2

Arda mengukur tebal pelat baja menggunakan mikrometer sekrup dan diperoleh gambar berikut.

Berapakah ketebalan pelat baja Arda?
Pembahasan:
Diketahui:

Ditanya: ketebalan pelat baja Arda =…?
Penyelesaian:
Berdasarkan gambar dihasilkan:
Skala utama = 2,5 mm
Skala nonius = 22 x 0,01 = 0,22 mm
Hasil Pembacaan Alat = skala utama + skala nonius
  = 2,5 mm + 0,22 mm
  = 2,72 mm
Jadi, ketebalan pelat baja Arda adalah 2,72 mm.

Mikrometer Sekrup


Mikrometer Sekrup
 Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri
dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian
0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh
Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan
alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan
pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar
bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop.
Mikrometer-Sekrup-Fisika-Kelas-10

Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup

 gambar mikrometer sekrup 

 

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Prinsip kerja mikrometer sekrup adalah menggunakan suatu
sekrup untuk memperbesar jarak yang terlalu kecil untuk
diukur secara langsung menjadi putaran suatu sekrup lain
yang lebih besar dan dapat dilihat skalanya.
Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah:
  1. Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan 
  2. bagian poros tetap.
  3. Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit 
  4. oleh poros tetap dan poros geser.
  5. Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan 
  6. yang lebih presisi dengan menggerakkan poros geser s
  7. ecara perlahan.
  8. Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara
  9. kedua poros, hasil pengukuran dapat dibaca di skala utama 
  10. dan skala nonius.

Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Pembacaan mikrometer sekrup dilakukan pada dua bagian, yaitu
di skala utama dan di skala nonius atau Vernier. Skala utama
dapat dibaca di bagian sleeve dan skala nonius dapat dibaca
 di bagian thimble.

Mikrometer Sekrup

cara membaca mikrometer sekrup
Sumber gambar: miniphysics.com
Pada contoh pengukuran di atas, cara membaca mikrometer sekrup
tersebut adalah:
  • Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah 
  • melewati angka “5” di bagian atas, dan pada bagian bawah 
  • garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm. Artinya, pada 
  • bagian ini didapat hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. 
Pengukuran juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa setiap
1 strip menandakan jarak 0.5mm. Dikarenakan terlewat                                                                
5 strip di atas garis horizontal dan 6 strip di bawah garis   
horizontal, maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm = 5.5mm
Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama 
berhimpit dengan angka 28 di skala nonius. Artinya, pada 
skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm
Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada 
contoh ini adalah 5.5 + 0.28 = 5.78mm. Hasil ini memiliki 
ketelitian sebesar 0.01 mm.

Fungsi Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup pada umumnya digunakan untuk mengukur
diameter atau ketebalan suatu benda yang ukurannya kecil. Seperti
dijelaskan sebelumnya, alat ini memiliki kepresisian 10x lipat dari
 jangka sorong sehingga dapat mengukur benda yang lebih kecil
tepatnya pada ketelitian 0,01 mm.
Penggunaan alat ini untuk mengukur panjang benda kurang umum
digunakan, karena umumnya panjang benda masih dapat diukur
dengan baik di tingkat kepresisian 1 mm dan 0,1 mm, dimana
masing-masing tingkat kepresisian dimiliki oleh penggaris
dan jangka sorong.


Jangka Sorong

Jangka Sorong


Pengertian Jangka Sorong

Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang bisa mengukur panjang dan
ketebalan suatu benda dengan tingkat
akurasi dan presisi yang sangat baik yaitu sekitar +- 0.05 mm.
Jangka sorong biasanya dipakai oleh para enginer buat
mengukur diameter benda atau lubang
pipa. Gak cuma itu, jangka sorong juga bisa mengukur
kedalaman atau ketinggian sebuah lubang
kecil.Pada jangka sorong juga ada 2 buah skala yang
dipakai buat membaca hasil pengukuran.
Pertama yaitu skala utama yang memakai satuan centimeter
dan milimeter pada bagian bawah
dan satuan inch pada bagian atas. Kedua adalah skala nonius
atau  vernier.

Fungsi Jangka Sorong

 

Dibawah ini ada beberapa fungsi dari sebuah jangka sorong
atau vernier caloper dalam
pengukuran suatu benda, diantaranya yaitu:
  • Buat mengukur tinggi suatu benda yang bertingkat.
  • Buat mengukur ketebalan suatu benda dan benda yang 
  • diukur bisa berbentuk 
  • bulat, bujur sangkar, balok, persegi, kubus dan lainnya.
  • Buat mengukur outer ring atau bagian luar benda.
  • Buat mengukur inner ring atau bagian dalam suatu benda.
  • Buat mengukur kedalaman suatu benda.

Fungsi Jangka Sorong

Senin, 06 Juli 2020

Administrasi guru Kls X SMK sem 1 2020,2021

SOAL LATIHAN BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN UNTUK KLS X SEMESTER 1 SMK N1 BATIPUH TP.2023/2024


SOAL LATIHAN BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN UNTUK
KLS X  SEMESTER 1 SMK N1 BATIPUH TP.2023/2024

Contoh soal Besaran dan Satuan

Contoh Soal dan Jawaban IPAS Tentang Besaran Dan Satuan


untuk Peserta Didik Kls X SMK N 1 Batipuh TP.2023/2024

Soal Besaran dan Satuan beserta Kunci Jawaban

1. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam system Internasional adalah ….
A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus
B. Kuat arus, panjang, waktu,  dan massa jenis
C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat
D. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu
Pembahasan
besaran pokok dalam Sistem Internasional :
  • panjang
  • massa
  • waktu
  • intensitas cahaya
  • jumlah zat
  • suhu
Jawaban : D
2. Perhatikan tabel berikut!
NoBesaranSatuan dalam SI
1Jumlah zatMole
2SuhuCelcius
3WaktuSekon
4PanjangKm
5MassaGram
Pasangan yang benar adalah ……
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5
Jawaban : B
3. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …
A. Newton ,Meter, Sekon
B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram, Kelvin
E. Kelvin, Joule, Watt
Pembahasan
Ada 7 besaran pokok, yaitu:
  • Panjang (Satuan: meter, m. Dimensi: L)
  • Massa (Satuan: kilogram, kg. Dimensi: M)
  • Waktu (Satuan: detik, s. Dimensi: T)
  • Suhu (Satuan: Kelvin, K. Dimensi: θ)
  • Kuat arus listrik (Satuan: Ampere, A. Dimensi: I)
  • Intensitas cahaya (Satuan: Candela. Dimensi: J)
  • Jumlah molekul (Satuan: mol. Dimensi: N)
Jawaban : C
4. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah …
A. Panjang lebar dan luas
B. Kecepatan, percepatan dan gaya
C. Kuat arus, suhu dan usaha
D. Kecepatan, berat dan suhu
E. Intensitas cahaya, banyaknya mol dan volume

Pembahasan

Besaran ini yang merupakan besaran turunan adalah
  • Berat benda tersebut (dalam satuan newton)
  • Tekanan yang disebabkan benda pada permukaan (dalam satuan pascal)
  • Massa jenis benda tersebut (dalam satuan kg/m3)
  • Kalor jenis benda tersebut (dalam satuan /c)
  • Percepatan gravitasi yang dialami benda (dalam satuan m/s2)  
  • Kecepatan benda (dalam satuan m/s)
  • Tegangan listrik (dalam satuan Volt)
Jawaban : B
5. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika dinyatakan dalam satuan Internasional (SI)  maka kecepatan sepeda motor adalah …
A. 36 ms-1
B. 30 ms-1
C. 24 ms-1 
D. 20 ms-1
E. 15 ms-1
Pembahasan
72 km = 72 x 1.000 m= 72.000 m
1 jam = 1 x 3.600 sekon = 3.600 s
72 km/jam = 72.000 m : 3.600 s = 20 m/s
Jadi, kecepatan sepeda motor yang dinyatakan dalam SI adalah 20 m/s
Jawaban : D

Simak Juga : Soal Getaran Harmonik (Gerak Harmonis Sederhana)

6. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …
A. volume dan daya
B. volume dan kuat arus listrik
C. luas dan volume
D. luas dan tegangan
E. tinggi dan kecepatan
Pembahasan
Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi luas dan volume . Satuan panjang adalah meter, sedangkan luas dan volum adalah m² dan m³. Luas dan volum termasuk besaran turunan.
Jawaban : C
7. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam  1,6  mm dan diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah…
A. Mistar
B. Altimeter
C. Mikrometer
D. Jangka Sorong 
E. Amperemeter

Pembahasan

Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik (±0,05 mm)
Jawaban : D
8. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang masing-masing 12,73 cm dan 6,5 cm. Menurut aturan penulisan angka penting, luas bidang  tersebut adalah ……
A. 82,74 cm2
B. 82,745 cm2
C. 82,75 cm2
D. 82,,8 cm2
E. 83 cm2
Pembahasan
p = 12,73 cm ⇒ 4 angka penting
l = 6,5 cm ⇒ 2 angka penting
Dit: Luas…?
L = p x l
L = 12,73 x 6,5
L = 82,745 cm²
Berdasarkan aturan angka penting, Luas harus terdiri dr 2 angka penting (berdasarkan jumlah AP yg paling sedikit).
Jadi Luas persegi = 83 cm³
Jawaban : E
9. Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm2, mka panjang salah satu sisinya adalah…
A. 5,1478 cm
B. 5,148 cm
C.  5,15 cm
D.  5,2 cm
E. 5,1 cm
Pembahasan
luas = s x s
26,5 cm² = s²
s =√26,5
s= 5,15 cm
Jawaban : C
9. Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah … (Ï€ = 3,14).
A. 267 cm
B. 26,7 cm
C. 2,67 cm
D. 0.267 cm
E. 0,0267 cm
Pembahasan
r = 8,50 / 2 = 4,25
keliling = 2Πr
2 × 3,14 × 4,25= 26,69 = 26,7
Jawaban : B
10. Perhatikan gambar berikut!
soal besaran dan satuan no 10
Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong. Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar adalah ….
A. 5,70 cm
B. 5,75 cm 
C 5,76 cm
D. 5,86 cm
E. 6,30 cm
Pembahasan
  • skala utama : 5,7
  • skala nonius : 0,05
= 5,7 + 0,05 : 5,75
Jawaban : B

11 – 20 Contoh Soal Besaran dan Satuan beserta Pembahasan

11. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :
soal besaran dan satuan no 10
A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm
Pembahasan
Hasil pengukuran = SKala tetap + skala nonius
Hasil Pengukuran = 3,1 cm + 0,09 cm
Hasil pengukuran = 3,19 cm
Jawaban : A
12. Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah :
soal besaran dan satuan no 12
A. 8,12 mm
B. 8,50 mm
C. 8,52 mm
D. 8,62 mm
E. 9,12 mm
Pembahasan
Hasil pengukuran total merupakan penjumlahan antara skala utama dengan skala nonius,
8 mm + 0,62 mm = 8,62 mm.
Jawaban : D
13. Satuan dari beberapa besaran-besarn dibawah ini yang benar adalah…
A. Massa satuannya Newton
B. Berat satuannya Kilogram
C. Massa jenis satuannya Newton/m2
D. Tekanan satuannya Paskal
E. usaha satuannya joule/sekon
Pembahasan
pascal disimbolkan dengan Pa satuan turunan SI untuk tekanan atau tegangan. Satu pascal setara dengan satu newton per meter persegi.
Jawaban : D
14. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu:
  • 1) Massa dan berat
  • 2) Momentum dan impus
  • 3) Gaya dan berat
  • 4) Usaha dan daya
Pernyataan yang benar adalah..
A. 1,2 dan 3
B. 1 , 2 dn 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3 
E. 2 dan 4
Pembahasan
Ada tujuh besaran pokok beserta satuan dan dimensinya, yaitu
  • Panjang ⇒ meter (m) ⇒ [L]
  • Massa ⇒ kilogram (kg) ⇒ [M]
  • Waktu ⇒ sekon (s) ⇒ [T]
  • Suhu ⇒ °Kelvin (°K) ⇒ [θ]
  • Jumlah zat ⇒ mol ⇒ [N]
  • Kuat arus listrik ⇒ Ampere (A) ⇒ [I]
  • Intensitas cahaya ⇒ candela (cd) ⇒ [J]
Jawaban : D
15. Dimensi ML-1T-2menyatakan dimensi : …..
A. Gaya
B. Energi
C. Daya
D. Tekanan
E. Momentum

Bersama SMKN 1 Batipuh Cegah Virus Corona










Besaran dan satuan

[ Pembelajaran  IPAS Peserta didik Kelas X TKR1,XTKR2 dan  X DPIB SMK N 1 Batipuh Semester 1 TP.2023/2024]

Pengertian Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka. Satuan adalah suatu patokan yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Pembacaan hasil pengukuran adalah satuan dan nilai besaran yang diukur. Nilai hasil pengukuran massa kertas menggunakan neraca sebesar 80 gr. Massa kertas sebagai besaran sedangkan 80 adalah nilai. dan gram adalah satuan dari besaran massa, sedang neraca adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa.
A. BESARAN POKOK
Besaran dibedakan menjadi dua yaitu dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditetapkan lebih dulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Penetapan besaran ini dilakukan oleh organisasi International Timbanagan dan Pengukuran. Selain itu ditetapkan juga satuan dari besaran tersebutyang merupakan dasar bagi Sistem Internasional(SI). Ada tujuh besaran pokok dalam Sistem Internasional.
https://kurniarita.files.wordpress.com/2013/03/besaranpokok.png
Simbol fisika biasanya diambilkan dari kata serapan bahasa Inggris. Contohnya besaran panjang dengan simbol l dari kata length artinya panjang, besaran waktu dengan simbol t dari kata time. Sedangkan dimensi menunjukkan nilai kebenaran suatu rumus.
  1. Satuan Panjang
Satuan panjang menurut SI adalah meter (disingkat m). Satuan ini didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh dalam perjalanan cahaya di ruang hampa ( vakum) selama (1/299.792.458) detik.
Standar panjang internasional pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina iridium yang disebut meter standar. Batang meter tersebut disimpan oleh Organisasi Internasional Timbangan dan Ukuran di Sevres , dekat Paris. Satu meter didefinisikan jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 0° C.
Pada tahun 1960 standar satuan panjang diubah lagi. Satu meter didefinisikan sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom -atom Krypton -86 pada suatu lucutan listrik di ruang hampa.
Pada tahun 1983, definisi satu meter diubah lagi. Definisi satu meter yang baru adalah jarak yang ditemapih cahaya dalam ruang hampa selama (1/299.792.458) detik.
2. Satuan Massa
Massa menyatakan banyaknya zat yang dikandung oleh sutau benda. Massa benda selalu sama dimanapun benda itu berada. Satuan SI untuk massa benda adalah Kilogram (Kg). Satu kilogram standar adalah massa sebuah silinder platina iridium yang disimpan di Sevres dekat Paris.
Dengan meniru kilogram standar, dibuatlah standar sekunder. Stadar sekunder ini kemudian disebarkan ke badan metrologi diberbagai negara. Massa dapat ditentukan dengan menggunakan neraca berlengan sama.
3. Satuan Waktu
Standar satuan waktu adalah sekon (detik). Sekon didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh atom Caesium -133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Waktu standar ini disebut juga jam atom karena ditentukan dari getaran atom caesium.
4. Satuan Kuat Arus
Standar arus listrik adalah ampere (disingkat A). Satu amper didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajardengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang dapat diabaikan dan terpisah sejauh satu meter dalam ruang hampa, sehingga menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar  2 x 10 ¯³ N/m
5. Satuan Suhu
Suhu memiliki satuan internasionalKelvin (disingkat K). Kelvin dijadikan satuan standar karena pada skala o° K molekul suatu zat tidak akan bergetar dan berotasi. Dan setiap kenaikan 1 K berarti suhu mengalami kenaikan 1/273,16 º C.
6. Satuan internasional cahaya
  1. Satuan intensitas cahaya adalah candela (Cd) adalah besaran yang menyatakan daya yang dipancarkan suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Pengukuran intensitas cahaya media optika dan fotometri sebesar 1 candela sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekwensi 540 x 10 pangkat 12 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu.
7. Satuan Jumlah Zat
Jumlah zat memiliki satuan Internasional mol. Istilah mol diperkirakan berasal dari kata bahasa Jerman yaitu molekul.Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat suatu sistem yang mengandung “entitas elementer”( atom, molekul, ion, elektron) sebanyak atom – atom yang berada dalam 12 gram atom karbon -12. sehingga :
  • Satu mol besi mengandung sejumlah atom yang sama banyaknya dengan satu mol emas
  • Satu mol benzena mengandung sejumlah molekul yang sama banyaknya dengan satu mol air
  • Jumlah atom dalam satu mol besi  sama dengan jumlah molekul dalam satu mol air.
B. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Penurunan besaran pokok ini, minimal terdiri dari 2
besaran pokok, baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Contoh dari besaran turunan antara lain, luas, volume, gaya,
kecepatan. Contoh-conto’n besaran turunan yang
lain seperti pada Tabel 1.2. Perhatikan tabel di bawah ini :

Standar Satuan Besaran
Standar untuk Satuan Panjang

Satuan standar untuk panjang adalah meter. dinyatakan dengan dua goresan pada batang meter standar yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di the International Bureau of Weights and Measures (Sevres, Frances). satu meter adalah jarak antara equator dan kutub utara sepanjang meridian melalui Paris sebesar 10 juta meter. Pada tahun 1960 satu meter didefinisikan sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas Krypton-86 (Kr-86) di dalam ruang hampa.Pada November 1983 satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) pada selang waktu 1/299.792.458 sekon
Standar untuk Satuan Massa
Standar untuk satuan massa adalah sebuah silinder platinum-iridium yang disimpan di lembaga Berat dan Ukuran 7 Internasional dan berdasarkan perjanjian Internasional disebut sebagai massa sebesar satu kilogram.
Standar untuk Satuan Waktu
Standar untuk satuan waktu adalah sekon (s) atau detik
satu detik didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali,
Standar untuk satuan Arus listrik, Suhu, Intensitas Cahaya dan Jumlah Zat
Secara singkat standar untuk Arus listrik, Suhu, Intensitas
Cahaya dan Jumlah Zat dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Satu Ampere adalah jumlah muatan listrik satu coulomb (1 coulomb = 6,25.1018  elektron ) yang melewati suatu penampang dalam 1 detik.
2. Suhu titik lebur es pada 76 cmHg adalah : T = 273,15 K, Suhu titik didih air pada 76 cmHg adalah : T = 373,150  K.
3. Satuan Kandela adalah benda hitam seluas 1 m2  yang bersuhu hk lebur platina ( 1773 o C )  akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 x 10kandela.
4. Satu mol zat terdiri atas 6,025 x1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023  disebut dengan bilangan Avogadro )
Macam Alat Ukur Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya
A. Mistar
Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil 0, 5 mm (0,05 cm).
03
B. Jangka Sorong
alat ukur yang mampu membaca hasil ukur sampai ketelitian 0,1 mm (0,01 cm)
04
13
Tugas:
Coba ulangi kegiatan 1 dengan dua macam benda yang berbeda.
a) Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda
yang anda ukur.
b) Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
14
Tugas:
Coba ulangi kegiatan 2 dengan dua macam benda yang berbeda.
a) Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda
yang anda ukur.
b) Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
15
Tugas:
Coba ulangi kegiatan 3 dengan dua macam benda yang berbeda.
a) Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda
yang anda ukur.
b) Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
C. Mikrometer Sekrup
Alat ukur panjang yang paling teliti adalah mikrometer sekrup yang memiliki ketelitian 0,001 mm
05
Kegiatan 4: Pembacaan skala diameter ulir
16
Tugas:
Coba ulangi kegiatan 4 dengan dua macam benda yang berbeda.
a) Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda
yang anda ukur.
b) Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
Kegiatan 5: Pembacaan skala ketebalan benda
17
Tugas:
Coba ulangi kegiatan 5 dengan dua macam benda yang berbeda.
a) Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda
yang anda ukur.
b) Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
Berdasarkan arahnya besaran dibedakan menjadi dua yaitu :
  • besaran vektor yaitu besaran yang memiliki arah misal perpindahan, keepatan, percepatan, gaya dan lain – lain
  • besaran skalar yaitu besaran yang tak punya arah misal kelajuan, jarak, energi, daya, dan lain  lain
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan, misal mengukur panjang buku menggunakan penggaris, besarannya adalah panjang buku sedangkan satuannya adalah penggaris.
Alat Ukur Massa
Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Bila satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg), satuan SI untuk berat adalah newton (N). Massa diukur dengan neraca lengan, berat diukur dengan neraca pegas.
06
Alat Ukur Waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian/peristiwa. alat pengukur waktu, misalnya  stopwatch dan jam tangan
07
Dimensi
Untuk menyederhanakan pernyataan suatu besaran turunan dengan besaran pokok digunakan dengan simbol yang disebut dimensi besaran.
08
Angka Penting
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut Angka Penting, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran).
Aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran:
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.  Contoh: 72,753   (5 angka penting).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting.Contoh: 9000,1009  (9 angka penting).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimaladalah angka penting.  Contoh: 3,0000  (5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting.  Contoh: 67,50000  (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah
angka tidak penting. Contoh: 4700000  (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.Contoh: 0,0000789  (3 angka penting).
Ketentuan – Ketentuan Pada Operasi Angka Penting:
1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-
angka penting hanya boleh terdapat Satu Angka Taksiran saja.
Contoh:  2,34   angka 4 = angka taksiran
0,345 + angka 5 = angka taksiran
2,685 angka 8 dan 5 (dua angka terakhir) taksiran maka ditulis: 2,69 (Untuk penambahan/pengurangan perhatikan angka di belakang koma yang paling sedikit).
13,46   angka 6 = angka taksiran
2,2347 –  angka 7 = angka taksiran
11,2253    angka 2, 5 dan 3 (tiga angka terakhir) taksiran   maka ditulis : 11,23
2. Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit.
Contoh:   8,141       (empat angka penting)
0,22 x    (dua angka penting)
1,79102
Penulisannya: 1,79102 ditulis 1,8 (dua angka
penting)
1,432      (empat angka penting)
2,68  :      (tiga angka penting)
0,53432
Penulisannya: 0,53432 ditulis 0,534 (tiga angka
penting)
3. Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka
kurang dari 5 dihilangkan, Jika angkanya tepat sama dengan
5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan
dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh: Bulatkanlah sehingga mempunyai tiga angka
penting:
a) 24,48 (4 angka penting)
b) 56,635 (5 angka penting)
c) 73,054 (5 angka penting)
d) 33,127 (5 angka penting)